Pelajaran Yang dapat kita petik dari Film Negri 5 Menara
Tentang Keberanian
Ketika Alif (sang tokoh utama) memberanikan diri untuk teguh pada impiannya. Untuk melanjutkan studinya di sekolah umum, bukan pesantren. Ada perang batin dalam jiwanya. Antara tetap teguh pada impian atau turut pada titah Sang Bunda, melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.
Tentang Persahabatan
persahabatan Alif dengan lima orang temannya, yang berbeda asal dan budaya. Raja pemuda asal Medan, Said asal Suarabaya, Atang lelaki berkacamata yang kaca matanya sering melorot, dari Bandung, Dulmajid dari Sumenep dan si penghafal Quran, Baso dari Makassar.
Persahabatan diantara keenamnya semakin terasa,saat senja mulai menyapa. Ada kebiasaan yang selalu mereka lakoni. Berkumpul di bawah menara masjid
Tentang kesungguhan mengejar impian
“Man Jadda wajada!”
adalah sebuah kata-kata yang menjadi semangat bagi para sahibul menara .Bagi yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya. Membekas dalam pesan ini dalam sanubari Alif. Bila galau datang menyapa, kalau putus asa mulai mengancam, man jadda wajada menjadi menjadi mantra sakti penggelora semangat. Inilah pesan yang coba disuntikkan oleh Ustad Salman kepada murid-muridnya. Sekaligus pesan ini pula yang berusaha ditanamkan oleh A. Fuadi kepada para pembacanya. Siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya.
No comments:
Post a Comment