Ilmu Sosial Dasar
Konsep 10
Agama Dan Masyarakat
Disusun Oleh:
Nama : Rizanul Hidayat Aditiyas 16118268
Kelas : 1KA13
Jurusan : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma,Jakarta,2018
A.Pengertian
Agama dan masyarakat memiliki kaitan yang meliputi ppengetahuan agama penelitian sejarah dan figur nabi yang mengubah kehidupan social dan permasalahan rasional tentang arti kehidupan,tentang tuhan,tentang apa arti dari maut yang akan menimbulkan sikap religius dan sila ketuhanan menciptakan tempat mencari makna hidup final dan ultimate.
Fungsi agama
Fungsi agama dalam masyarakat harus dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai artinya sang pencipta alam semesta ini dalam kehidupan mereka sehari-hari,adapun fungsi agama adalah sebagai berikut:
a.Fungsi agama dibidang sosial
fungsi berikut ini dimana agama menciptakan suatu ikatan bersama dan menjalankan kewajiban sosial yang mempersatukan mereka
b.Fungsi agama dalam sosialisasi
Fungsi berikut ini menjadikan turunan para manusia untuk tetao menjaga suatu moral orang tersebut seperti yang diajarkan dalam agama
c.Fungsi penyelamat
dimanapun manusia berada mereka ingin selalu selamat oleh sebab itu agama selalu menuntun manusia untuk menjalankan suruhan agama yang menganjurkan kita untuk hidup yang lebih baik
Dimensi komitmen agama
Dimensi agama terdapat 4 aspek yaitu keyakinan,praktek,pengetahua dan konsekuensi
a.dimensi keyakinan menjelaskan bahwa manusia akan mengikuti kebenaran agama
b.praktek agama meliputi tingkah berperilaku orang yang beragama melakukan ritual keagamaan yang bersifat publik atau non public dan relative bersifat spontan
C.pengetahuan agama dapat dijelaskan bahwa manusia yang beragama memiliki pengetahuan tentang agama yang dianut seperti ajaran dalam agama ataupun dalam kitab
D.Dimensi konsekuensi merupakan dimensi dimana manusia mendapatkan pengaruh-pengaruh yang didapatkan dalam kehidupan beragama
Pelembagaan Agama
Pelembagaan agama adalah suatu system yang didalamnya terdapat praktek yang berhubungan dengan agama kepercayaan dan hal suci lainnya yang bertujuan sebagai penyatu umat
Pelembagaan agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi suatu kaum yang menganut agama.Agama begitu univeersal , permanan (langgeng) , dan mengatur dalam kehidupan sehingga bila tidak memahami agama , akan sukar memahami masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah , apa dan mengapa agama ada , unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur agama. Contohnya adalah MUI (Majelis Ulama Indonesia)
Konflik Agama
Agama,konflik dan masyarakat sering terjadi suatu konflik karenan kurangnya sifat pluralisme,permasalahan yang sering dihadapi itu hanyalah persoalan mayoritas dan minoritas,adapun permasalahan seperti pertikaian agama contohnya tekanan terhadap kaum minoritas yang dianggap sesat seperti “ahmadiyah” memicu tindakan kekerasan yang memicu pelanggaran HAM
1. Konflik Poso (Islam VS Nasrasi)
Konflik antar agama di Poso menjadi bukti bahwa perbedaan kepercayaan dapat menyulut konflik yang meluas. Konflik poso menjadi salah satu konflik yang berlangsung dalam waktu yang lama seperti juga latar belakang tragedi allepo . Salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya peran pemerintah dalam mengembalikan situasi menjadi kondusif. Dimulai dari tahun 1998 hingga tahun 2000 konflik berkembang ke ranah kekerasan. Sehingga entah berapa banyak korban jiwa yang berjatuhan. Pada tangga 20 Desember 2001 kemudin ditandatangani penjanjian Malino yang di mediasi oleh Jusuf Kalla. Stelah penandatanganan perjanjian tersebut situasi di Poso berangsur angsur pulih.
2. Konflik Ambon (Islam VS Nasrani)
Konflik antar agama yang terjadi di ambon pada tahun 1999. Merupakan sebuah konflik berdarah antara kaum muslim dan nasrasi yang menghuni wilayah tersebut. Konflik tersebut dipicu oleh insiden pemalakan yang dilkukan oleh 2 orang muslim terhadap warga nasrani seperti penyebab konflik sosial paling umum . Konflik semakin berkembang saat isu isu menyebar dan membakar amarah kedua belah pihak. Insiden ini menyebabkan 12 orang tewas dan ratusan lainnya luka luka. Namun, konflik ini segera mereda setelah dilakukan rekonsiliasi dilakukan oleh pemerintah setempat.
3. Konflik Tolikara (Islam VS Nasrani)
Konflik yang terjadi di Tolikara papua dipicu oleh pembakaran sebuah masjid oleh para jemaat gereja injil indonesia. Tidak dijelaskan apa yang memicu pembakaran tersebut seperti pengendalian konflik sosial . Namun, insiden itu bertepatan saat akan dilaksanakan sholat idul fitri. Akibat konflik ini, 2 orang warga tewas dan 96 rumah warga muslim dibakar. Upaya rekonsiliasi yang cepat dilakukan, membuat konflik ini cepat dapat diredam. Serta tidak menimbulkan dampak yang meluas.
4. Konflik Aceh (Islam VS Kristen)
Aceh menjadi salah satu provinsi yang diberi hal istimewa untuk dapat menjalankan hukum syariat islam. Hal ini adalah upaya pemerintah untuk melerai keinginan masyarakat sporadis yang ingin memerdekakan diri dan mendirikan negara khilafah. Oleh karenanya Aceh diberikan gelar daerah istimewa Nangroe Aceh Darussalam. Konflik antar agama pernah terjadi, tepatnya di daerah Singkil pada tahun 2015. Konflik ini diawali dengan demonstrasi umat muslim. Dalam demonstrasi tersebut umat muslim menuntut pemerintah untuk membongkar sejumlah gereja kristen yang berdiri seperti dampak konflik agama . Namun, akhirnya konflik tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Serta kerukunan antar umat beragama di Aceh tetap terpelihara hingga kini.
5. Konflik di Lampung Selatan (Budha VS Islam)
Lampung, juga pernah mengalami konflik antar agama. Tepatnya di Kabupaten Lampung Selatan, Kota Kallianda terjadi konflik berdarah yang melibatkan masyarakan desa Balinuraga dan Desa Agom. Desa Balinuraga mayoritas dihuni oleh penduduk dengan agama Budha. Sedangkan Desa Agom mayoritas dihuni umat muslim. Pada dasarnya konflik ini bukan didasari oleh hal yang bersifat dan berhubungan dengan keyakinan yang dianut seperti juga latar belakang konflik suriah . Penyebab yang menyulut konflik ini adalah adanya gadis Desa Agom yang digoda oleh pemuda dari Desa Balinuraga. Kejadian tersebut lalu menyulut amarah warga desa Agom sehinga mengunakan cara kekerasan dengan menyerang warga Balinuraga. Tidak terima dengan hal tersebut warga Baliuraga membalas menyerang. Aksi yang menimbulkan reaksi, beberapa pihak diturunkan untuk meredam suasana. Kemudian setelah melalui proses mediasi akhirnya konflik ini dapat terselesaikan, dan kondisi kembali kondusif
(Dr Moewarman Soenardi,Ilmu Sosial Dasar)
No comments:
Post a Comment